Politik Yaman khususnya di ibukota sementara Aden pernah tidak menentu sebelum akhirnya tercapai posisi sekarang, saat pemerintah sudah mengambil alih objek vital seperti istana negara dan lain sebagainya.
Saat itu Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) Yaman menolak bentrok dengan saudara mereka milisi Dewan Transisin Selatan (STC) yang menjadi pemerintahan de facto Yaman Selatan dan juga menjadikan Aden sebagai ibukota mereka.
Akibatnya Paspampres Yaman terusir dari Aden. Gaji mereka juga ditangguhkan karena tuduhan pembangkangan perintah.
Pada Juli lalu, anggota Brigade Ketiga Paspampres meminta melalui sebuah 'surat cinta' kepada Dewan Kepresidenan (PLC) untuk keadilan membuka gaji mereka dan agar bisa membelanjakannya karena kondisi kehidupan yang sulit yang mereka alami.
Berikut isi petisi tersebut:
Saudara Presiden Dewan Kepresidenan (PLC) Dr. Rashad Al-Alimi
Saudara-saudara semua anggota Dewan Kepresidenan
Saudara Menteri Pertahanan Mayor Jenderal Muhammad Ali Al-Maqdashi
Pertama, izinkan kami menawarkan Anda salam yang paling indah dan tulus, semoga Anda dan pekerjaan Anda semua sukses dan memajukan masa depan tanah air Yaman kami menjadi lebih baik, setelah kepemimpinan sebelumnya gagal dalam kepemimpinannya.
Semua diakibatkan kepentingan pribadi mereka dan mengabaikan tanah air dan rakyatnya berjuang dengan momok orang-orang yang mati seribu kali setiap hari karena kemiskinan dan kelaparan yang menimpa mereka karena tidak adanya layanan, pembayaran gaji yang tidak teratur dan kenaikan mata uang asing yang menggila terhadap riyal Yaman, yang menyebabkan kenaikan harga pangan, yang menjadikan warga tidak mampu membeli kebutuhan mereka
Apalagi para komandan brigade militer yang dikendalikan oleh legitimasi memperburuk penderitaan, yang mulai menjarah gaji anggotanya di bawah nama dan dalih namun lemah, atau para pemimpin ini mendapati diri mereka tidak bertanggung jawab atau waspada meskipun ada permohonan yang dibuat oleh individu dan anggota angkatan bersenjata, menuntut keadilan atas pelecehan yang mereka alami dengan pemotongan gaji mereka oleh pimpinan brigade militer tanpa penyimpangan agama atau rasa takut akan Tuhan.
Dan mereka masih pada saat penulisan berita ini menghadapi pelecehan ini yang mencegah mereka dari mencairkan gaji mereka, bahkan di bulan Ramadhan dan hari-hari raya, gaji mereka dari penindasan para pemimpin.
Bapak Presiden Rashad Al-Alimi, saudara-saudara, anggota Dewan Presiden, saudara dan Menteri Pertahanan, kami memohon kepada Anda, para anggota Brigade Ketiga, untuk perlindungan presiden atas kebijakan Brigadir Jenderal Louie Al-Zamaki.
Sejak brigade kami meninggalkan Aden, kami telah kehilangan pembayaran gaji kami. Mereka yang gajinya dihentikan terpaksa membeli kebutuhan hidupnya sehingga menjadi agen ganda.
Ada sebagian prajurit yang mendapat transfer gaji melalui pertukaran mata uang, sejumlah 25 ribu riyal setiap bulan, dan ada individu yang dekat dengannya, terutama orang-orang dari kegubernuran Abyan, yang gajinya ditransfer secara penuh. Sementara lainnya tidak melihat apa pun dari gaji mereka.
Kami memohon kepada Anda, kami semua percaya diri dan berharap untuk kepemimpinan baru kami, untuk mencegah tiran ini dan memberi kami keadilan dari tirani pemimpin, Louay Al-Zamaki, yang telah menjadi terobsesi dengan gaji keluarga dan anak-anak kami selama delapan bulan, karena itu keluarga kami kelaparan.
Komandan Louay Al-Zamaki menahan gaji anggotanya selama 8 bulan berturut-turut
Ttd
Personil Brigade Ketiga, Pasukan Pengaman Presiden
Sebagai catatan dalam dua hari terakhir pasukan pemerintah berhasil memasuki Aden dipimpin milisi Perlawanan Nasional binaan Brigjen Tarik Saleh yang menjadi anggota PLC bersama Mayjen Aidaros Al Zubaidi, Presiden STC.
Milisi Tarik Saleh kini menguasai istana negara dan sejumlah objek vital lainnya termasuk kantor Badan Keamanan Nasional yang bakal dipimpin adiknya Ammar Saleh.
Saat pasukan pemerintah terusir dari Aden, milisi STC menyebut Paspampres sebagai kaki tangan Partai Islah karena banyak komandannya yang pro Islah. Saat itu Paspampres dipimpin oleh putra Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi yang juga pernah menjadi menteri dalam negeri.
Akibatnya, presiden tidak bisa berkantor di Aden dan terpaksa menetap di Riyadh.
Saat PLC terbentuk dengan kepemimpinan Rashad Al Alimi, pemerintah kembali ingin menggunakan istana negara untuk kegiatan kenegaraan.
Mundurnya milisi STC dari beberapa objek vital membuat curiga banyak aktivis selstan sebagai kompromi antara Tarik Saleh dan Aidaros Al Zubaidi.
Mereka sampai menginginkan agar Aidaros Al Zubaidi dilengserkan sebagai presiden STC.
Apalagi Al Zubaidi pernah berjanji akan mengumumkan kemerdekaan Yaman Selatan sebelum tahun ini berakhir.
Kecurigaan itu juga diperparah saat anggaran STC diketahui belakangan bangak diinvestasikan di pasar emas Aden. Meski investasi tersebut merupakan strategi keuangan untuk memperkuat anggaran namun itu dapat dilihat sebagai upaya untuk melambatkan proses kemerdekaan Yaman Selatan.
Meski milisi STC mundur dari objek vital di Aden, para petinggi militer STC juga menaikkan kesiagaan agar milisi Tarik Saleh tidak menguasai seluruh kota Aden apalagi provinsin Aden.
Sebelumnya, petinggi militer telah memasukkan proposal kepada Rashad Al Alimi untuk melakukan restrukturisasi militer. Kemungkinan petinggi Paspamprs akan dirotasi sehingga memungkinkan unit bisa kembali bertugas menjalankan tupoksinya.
0 comments:
Post a Comment