Milisi Houthi yang berkuasa di Sanaa menyita lebih dari 31 miliar riyal Yaman, dan 636 juta riyal Saudi, dari tiga rekening mantan Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi di International Islamic Solidarity Bank.
Pengadilan Kriminal Khusus, yang berafiliasi dengan Houthi, memerintahkan, dalam sebuah memorandum resmi, dilihat oleh NewsYaman, kepada direktur Bank Islam Al-Tadamun, untuk mentransfer dana yang disita dari rekening Hadi, ke rekening di bank sentral di bawah kontrol milisi di Sana'a.
Dokumen tersebut mengungkapkan bahwa Presiden Hadi memiliki sejumlah 31.289.623.900 riyal Yaman dalam portofolio bank di Tadhamon Bank, dan 636.221.984,25 riyal Saudi di rekening giro, di samping 907.722.643,44 riyal Yaman, di rekening ketiga untuk "Hadi", di bank yang sama.
Milisi Houthi juga menyita saldo Bank Internasional Islam Al-Thiqa, untuk menekannya, untuk menyerahkan satu miliar riyal Saudi, yang disimpan oleh Presiden sementara Abd Rabbo Mansour Hadi di rekening khusus pada tahun 2012.
Jumlah tersebut merupakan hibah keuangan ke Yaman, yang diberikan oleh mendiang Raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz, tetapi Hadi diduga memperolehnya dan menyimpannya atas namanya di bank milik Hayel Saeed Anam Group itu.
Milisi Houthi mengeluarkan putusan pengadilan melalui pengadilan sebuah anak perusahaan di Sanaa, untuk menyita dana presiden sementara, Abd Rabbo Mansour Hadi, dan mewajibkan bank untuk menyerahkan jumlah tersebut secara tunai.
Pemerintahan kelompok Houthi di Sanaa menyita segala aset lawan politik dengan tuduhan makar ke negara alias ke pemerintah Houthi.
Sementara itu, pemerintah yang sah saat ini dipimpin oleh Presiden Rashad Al Alimi ketua dewan presidium Yaman yang menggantikan posisi Hadi dan Wapres Ali Mossen Al Ahmar.
Sebelumnya, kelompok Houthi juga menyitas aset Mantan Presiden Abdullah Saleh dan para politikus lainnya yang menjadi lawan politik Houthi.
Hadi memang mempunyai karir di militer Yaman yang cukup panjang. Militer di Yaman mirip dengan Mesir, di mana bisa mendirikan sejumlah usaha.
Anak Hadi bernama Jalal dikenal sebagai pengusaha dan anaknya Nasser adalah seorang jenderal di dinas militer yang juga pernah menjadi Menteri Dalam Negeri.
0 comments:
Post a Comment