Perang Rusia-Ukraina tidak saja menyebabkan warga sipil, ekspatriat, mahasiswa asing dan imigran menjadi korban tewas, baru-baru ini seorang wartawan dilaporkan menjadi salah satu korban meninggal.
Sementara itu, para pejabat dan walikota di daerah Ukraina yang diduduki oleh Rusia ditangkap dan ditahan jika dianggap tidak kooperatif dengan Kremlin.
Rusia belum memutuskan untuk memasuki pusat kota Kyiv ibukota Ukraina walau beberapa bagian pinggirannya sudah mulai diduduki dengan perlawanan sengit dari pasukan Ukraina.
Presiden Chechnya Ramzam Kadyrov sebagai negara bagian dari Rusia mengunjungi Kyiv dan mendatangi sebuah kamp pasukan Chechnya yang dilaporkan akan menjadi andalan Kremlin menguasai Kyiv.
Kadyrov mempunya pasukan khusus bernama Batalion Ramzan Kadyrov yang terdiri dari pasukan terbaik dari 20 ribu tentara Kadyrovtsky yang dikirim.
Unit Kadyrovstky merupakan bagian integral dari Kesatuan Garda Nasional Rusia.
Di lain pihak, Muslim Ukraina juga dilaporkan ikut bersama tentara nasionalnya mempertahankan negaranya.
Kebanyakan mereka merupakan Muslim Tatar keturunan Crimean Khanate yang dulu pernah menjadi negara Islam terkuat di kawasan dan beberapa kali menguasai Moskow.
Pasukan Chechnya kini berada di tiga lokasi. Yakni di selatan bersama pasukan Rusia dari Kriema yang diduduki.
Di Timur, tambahan padukan Chechnya juga didatangkan untuk memperluas penguasaan wilayah Donbas yang di dalamnya terdapat negara Donetsk dan Lugansk yang baru diakui oleh Kremlin.
Dan dari Utara, tambahan pasukan Chechnya juga diterjunkan melalui Belarusia untuk menguasai Kyiv.
Dunia internasional mendorong semua pihak yang bertikai untuk menahan diri dan berusaha menciptakan perdamaian dengan cara diplomasi.
Namun, Rusia menjelaskan tuntutan mereka belum diterima oleh Ukraina.
0 comments:
Post a Comment