Gubernur Nangarhar, Afghanistan, Ziaulhaq Amarkhil mengutuk perusakan bandara oleh AS dkk sebelum evakuasi berakhir kemarin.
Dalam sebuah postingannya di akun Twitter gubernur yang tetap dipertahankan oleh Pemerintahan Taliban ini menunjukkan berbagai foro kerusakan bandara dan fasilitasnya seperti helikopter dan pesawat.
Menurutnya, semua fasilitas yang dirusak tersebut merupakan milik bangsa Afghanistan dan menjadi inventarisir negara.
Dia mendesak pemerintahan Taliban yang kini menjadi penguasa Afghanistan untuk melakukan protes keras kepada AS dkk.
Menurut berbagai laporan sekitar 200-an pesawat dihancurkan oleh AS dkk yang mereka sebuat 'demiliterisasi'.
Sikao AS dan kawan-kawan ini sangat disesalkan karena sesuai dengan perjanjian damai, Taliban diwajibkan AS untuk memerangi ISIS dan kelompok teroris lainnya.
Perusakan ini malah membuat upaya Taliban mewujudkan hasil perjanjian menjadi lebih sulit, apalagi pemerintagan Taliban masih harus menghadapi milisi anti-Taliban di Panjshir.
Selain itu, pemerintahan Taliban juga diharuskan melanjutkan evakuasi warga asing melalui sisi sipil bandara yang ternyata juga sudah dirusak pihak AS dkk.
Akibatnya saat AS dkk selesai melakukan evakuasi, bandara tidak bisa langsung digunakan karena semua perlatan termasuk menawan pengawasan dan komunikasi lalu lintas udara dirusak.
Amarkhil memegang jabatannya sejak Ashraf Ghani berkuasa. Namun, saat Ghani melarikan diri ke UAE, dia memilih kooperatif dengan Taliban yang akhirnya mempertahankannya sebagai gubernur.
0 comments:
Post a Comment