Dinilai Selalu Inkar Janji, Ulama Syiah Afghanistan Desak Pemerintahan Taliban Putus Hubungan Diplomatik dengan AS

Sikap AS dkk yang dilaporkan plin plan terhadap bangsa Afghanistan yang menderita selama 20 tahun pendudukan dinilai sebagai argumen kuat agar pemerintahan Taliban segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Washington.

Desakan itu diungkapkan oleh Eissa Hosseini Mazari seorang ulama Syiah terkemuka dari Hazara.

Taliban sendiri telah menandatangani KTT Damai dengan AS di Doha, Qatar. Kini Taliban disebut oleh berbagai media sebagai penguasa de facto Afghanistan dengan presiden Mulla Baradar usai hengkangnya Ashraf Ghani.

Namun, meski damai AS terus melakukan 'serangan politik dan ekonomi' terhadap bangsa Afghanistan dan pemerintahan Taliban di antaranya menahan cadangan devisa bank sentral Afghanistan yang hampir mencapai 10 miliar dolar. Juga menekan IMF untuk menyetop dana pembangunan Afghanistan.

Jerman dan Kanada juga melakukan hal yang sama meski kedutaan mereka di Kabul dan Dohan aktif melakukan negosiasi dengan perwakilan Taliban untuk tetap melanjutkan hubungan baik dan penyaluran dana kemanusiaan melalui beberapa NGO yang mereka bina.

Taliban sendiri lebih memilih untuk tetap berhubungan baik dengan semua pihak termasuk dengan AS dkk asal semua pasukan mereka harus meninggalkan Afghanistan paling akhir 31 Agustus yang seharusnyan 1 Mei 2021.


Share on Google Plus

About Admin

Berita Dekho (www.beritadekho.com) merupakan media nasional yang pada awalnya didirikan untuk mempromosikan potensi alumni Indonesia yang pernah kuliah dan menimba ilmu di India dan negara-negara Asia Selatan. Lihat info selanjutnya di sini

0 comments:

Post a Comment

loading...