Cegah Sabotase Ekonomi, Pemerintahan Taliban di Afghanistan Perketat Pengawasan Penyeludupan Dolar dan Logam Mulia

Pemerintahan Taliban di Afghanistan mulai mencium adanya upaya sabotase pada ekonomi nasional dengan penyeludupan dolar dan logam mulia.

Jubir Taliban dalam konferensi pers kemarin mengatakan bahwa pihaknya akan memperketat pengawasan upaya penyeludupan mata uang dolar dan logam mulia di bandara dan perbatasan darat ke luar negeri.

Saat ini terdapat beberapa perbatasan darat yang sudah buka dan hanya satu yang berfungsi di transportasi udara keluar negeri di bandara Kabul untuk evakuasi.

Bandara Mazar-i-Sharif, Kandahar dll masih hanya melayani rute dalan negeri.

Sebelumnya Taliban juga meminta agar tidak mengevakuasi para ilmuwan, akademisi dan generasi brilian Afghanistan mengatasnamakan keinginan untuk mengungsi.

Belakangan beberapa media independen di Afghanistan melaporkan ternyata keinginan untuk mengungsi disebabkan beberapa hal termasuk;

Kalangan diaspora Afghanistan yang memang sudah beberapa dekade tinggal di luar negeri dan memiliki properti di luar negeri. Mereka berada di Afghanistan karena Ashraf Ghani lebih mengutamakan mereka menguasa jabatan-jabatan penting.

Kedua kelompok yang pernah bekerja dengan militer AS, penerjemah dan kontraktor. Termasuk pejabat tinggi negara yang memilih keluar.

Ketiga, kelompok yang termakan hoaks. Baik hoaks yang beredar melalui SMS bahwa AS memberikan fasilitas pergi keluara negeri tanpa visa maupun paspor, yang ternyata hanya bohongan.

Hoaks berikutnya adalah adanya ancaman ke nomor HP warga secara massal mengatasnamakan Taliban yang ternyata juga bohongan yang menimbulkan kepanikan.

Itu belum termasuk hoaks yang dibuat media massa dalam bungkusan berita dari lapangan.

Menurut Taliban, keributan yang terjadi bandara khususnya di wilayah yang masih dijaga pasukan AS cukup mengganggu harkat dan martabat bangsa Afghanistan.

Karena itu pihak Taliban tidak akan memperpanjang tenggat waktu 31 Agustus yang sebenarnya dibuat secada sepihak oleh AS dan seharusnya pada Mei.

Setelah tanggal tersebut, evakuasi tetap bisa dilakukan namun melalui pintu sipil di Bandara Kabul.

Kepala CIA dilaporkan telah menemui Presiden de Facto Afghanistan Mulla Baradar untuk membicarakan kemungkinan perpanjangan evakuasi melalui pintu militer.

Utusan dari Qatar juga dilaporkan melakukan pendekatan dengan pimpinan Taliban. 

Para politisi di AS juga mengancam akan melakukan impeachment ke Joe Biden jika tidak memperpanjang keberadaan pasukan AS dan proses evakuasi.

Namun, solusi yang dibuat oleh Takiban cukup moderat. Padukan AS dkk termasuk Turki tetap harus meninggalkan bandara militer Kabul. Warga AS jika masih ada dapat kembali ke tanah airnya melalui penerbangan sipil di bandara.



Share on Google Plus

About Admin

Berita Dekho (www.beritadekho.com) merupakan media nasional yang pada awalnya didirikan untuk mempromosikan potensi alumni Indonesia yang pernah kuliah dan menimba ilmu di India dan negara-negara Asia Selatan. Lihat info selanjutnya di sini

0 comments:

Post a Comment

loading...