![]() |
ilustrasi |
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Barat, Achyar Pasaribu, melalui Kepala Seksi Lalu Lintas, Sarana dan Keselematan Perkeretaapian BTP, Bernardi Armisetyo, mengatakan reaktivasi jalur kereta api itu sepanjang 15 kilometer. (sumber)
"Pengerjaannya masih terus dilakukan dan progress-nya per 13 Oktober 2019 sudah mencapai 47 persen," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (18/10/2019).
Ia mengatakan, untuk pengerjaan reaktivasi tersebut ditargetkan bisa selesai akhir bulan Desember 2019, sehingga pengerjaannya terus dikebut atau dipercepat.
"Pengerjaannya sedikit ada kendala dalam penyesuaian row. Pekerjaan 15 KMSP yang dilakukan perbaikan badan jalan, penggantian rel menjadi R 54 termasuk bantalan, saluran drainase, pekerjaan penahan tanah, perbaikan jembatan," ucapnya.
Perbaikan jalur tersebut, kata dia, dipastikan tidak termasuk pembebasan bangunan atau lahan yang ada di sekitar rel, sehingga pengerjaannya akan bisa dipercepat.
"Selain itu, relnya juga masih ada dan tidak ada pembebasan lahan karena reaktivasinya, kan, jalur mati," kata dia.
Sebelum dihentikan pada enam tahun lalu, kata Bernardi, jalur kereta Ciranjang-Cipatat tersebut sempat menjadi primadona masyarakat untuk bepergian, tapi terpaksa dibekukan karena faktor keselamatan.
"Kalau dulu memang jalurnya ini kurang safety untuk dilewati gerbong kereta. Dulu rel jalur ini R.33 sekarang R.54," katanya. (adm)
Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH
0 comments:
Post a Comment