BeritaDEKHO - Gedung Putih mengesampingkan perundingan dengan Korea Utara (Korut) terkait isu nuklir kecuali untuk membahas nasib warga Amerika yang ditahan di sana. Pernyataan ini bersebrangan dengan Sekretaris Negara Rex Tillerson yang mengatakan Washington mempunyai saluran langsung untuk berkomunikasi dengan Pyongyang terkait program nuklir dan rudalnya.
"Kami sudah jelas bahwa sekarang bukan saatnya untuk berbicara," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders. Pernyataan ini mengulangi sebuah cuitan dari Presiden Donald Trump pada akhir pekan lalu yang dianggap meremehkan Tillerson.
"Satu-satunya percakapan yang terjadi adalah bahwa akan membawa pulang orang-orang Amerika yang telah ditahan. Di luar itu, tidak akan ada pembicaraan dengan Korea Utara saat ini," tegas Sanders seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/10/2017).
Ini bukan pertama kalinya Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri tampak bertentangan terkait masalah kebijakan. Namun ketika ditanya apakah Trump masih memiliki kepercayaan pada Tillerson sebagai sekretaris negara, Sanders mengatakan, "Dia masih percaya."
Sementara itu seorang pejabat senior pemerintah mengatakan bahwa Tillerson salah bicara.
"Saya pikir itu hanya dia salah bicara. Dia hanya mengakui fakta bahwa kami memiliki saluran dan kami mungkin memiliki alasan untuk berbicara jika perilaku Korea Utara berubah sewaktu-waktu," kata pejabat tersebut.
Sebelumnya Tillerson mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) secara langsung berkomunikasi dengan Korut mengenai program nuklir dan misilnya, namun Pyongyang tidak menunjukkan minat untuk berdialog. (sumber/adm)
Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH
"Kami sudah jelas bahwa sekarang bukan saatnya untuk berbicara," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders. Pernyataan ini mengulangi sebuah cuitan dari Presiden Donald Trump pada akhir pekan lalu yang dianggap meremehkan Tillerson.
"Satu-satunya percakapan yang terjadi adalah bahwa akan membawa pulang orang-orang Amerika yang telah ditahan. Di luar itu, tidak akan ada pembicaraan dengan Korea Utara saat ini," tegas Sanders seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/10/2017).
Ini bukan pertama kalinya Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri tampak bertentangan terkait masalah kebijakan. Namun ketika ditanya apakah Trump masih memiliki kepercayaan pada Tillerson sebagai sekretaris negara, Sanders mengatakan, "Dia masih percaya."
Sementara itu seorang pejabat senior pemerintah mengatakan bahwa Tillerson salah bicara.
"Saya pikir itu hanya dia salah bicara. Dia hanya mengakui fakta bahwa kami memiliki saluran dan kami mungkin memiliki alasan untuk berbicara jika perilaku Korea Utara berubah sewaktu-waktu," kata pejabat tersebut.
Sebelumnya Tillerson mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) secara langsung berkomunikasi dengan Korut mengenai program nuklir dan misilnya, namun Pyongyang tidak menunjukkan minat untuk berdialog. (sumber/adm)
Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH
0 comments:
Post a Comment