BeritaDEKHO - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya akan dimulai pada awal 2018. Hal ini dipastikan oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.
Budi Karya mengatakan, pada awal 2018 pemerintah akan melakukan pembebasan jalur-jalur kereta dari perlintasan sebidang. Sebab, dengan tidak adanya lagi perlintasan sebidang ini, laju kereta bisa lebih maksimal.
"Kami harapkan akan mulai awal 2018, dimulainya dengan penghapusan perlintasan sebidang ini. Jadi atau tidak jadi proyeknya nanti, yang jelas kan perlintasan sebidang bisa selesai," tegas Budi Karya di Hotel Borobudur, Senin (25/9/2017).
Kementerian Perhubungan cenderung akan menggunakan jalur kereta yang sudah ada dengan melakukan berbagai revitalisasi demi membangun kereta cepat Jakarta-Surabaya ini.
Setidaknya ada tiga pertimbangan mengapa pemerintah lebih cenderung menggunakan jalur kereta yang sudah ada. Pertama, rel kereta yang sudah ada sebenarnya bisa digunakan kereta hingga 150-160 km per jam.
Kedua, investasi yang dikeluarkan pemerintah dalam membangun proyek ini juga lebih sedikit, hanya sekitar Rp 80 triliun, sedangkan jika membangun jalur baru bisa mencapai Rp 100 triliun. (sumber/adm)
Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH
Budi Karya mengatakan, pada awal 2018 pemerintah akan melakukan pembebasan jalur-jalur kereta dari perlintasan sebidang. Sebab, dengan tidak adanya lagi perlintasan sebidang ini, laju kereta bisa lebih maksimal.
"Kami harapkan akan mulai awal 2018, dimulainya dengan penghapusan perlintasan sebidang ini. Jadi atau tidak jadi proyeknya nanti, yang jelas kan perlintasan sebidang bisa selesai," tegas Budi Karya di Hotel Borobudur, Senin (25/9/2017).
Kementerian Perhubungan cenderung akan menggunakan jalur kereta yang sudah ada dengan melakukan berbagai revitalisasi demi membangun kereta cepat Jakarta-Surabaya ini.
Setidaknya ada tiga pertimbangan mengapa pemerintah lebih cenderung menggunakan jalur kereta yang sudah ada. Pertama, rel kereta yang sudah ada sebenarnya bisa digunakan kereta hingga 150-160 km per jam.
Kedua, investasi yang dikeluarkan pemerintah dalam membangun proyek ini juga lebih sedikit, hanya sekitar Rp 80 triliun, sedangkan jika membangun jalur baru bisa mencapai Rp 100 triliun. (sumber/adm)
Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH
0 comments:
Post a Comment