BeritaDEKHO - Himpunan Alumni Yordania di Indonesia (HAPMI) mengumumkan struktur pengurus perdana dalam organisasi yang dibentuk beberapa waktu lalu itu (baca).
Dalam daftar kepengurusan yang dikirim Ketua Umum HAPMI, Ust. Tengku Marjuwan Ibrahim, tampak jejeran nama-nama yang merupakan tokoh nasional.
Di antaranya, Dr. Muhammad Lutfi Zuhdi MA, pada posisi Ketua Dewan Penasihat. Beliau merupakan Ketua Pusat Studi Timur Tengah dan Islam, Universitas Indonesia.
Sementara KH. Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, ulama pakar Ilmu Hadits Indonesia, duduk sebagai anggota penasihat. Beliau merupakan Ketua Yayasan Pusat Kajian Hadis (baca). Ada juga Dr. Syafii Antonio Lc MA, anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional dan H. Udin Saepudin Lc MA, Kasubdit MTQ di Kementerian Agama (baca).
Selain sederet nama beken tersebut, termasuk pula dua wartawan seperti Ilham Effendi, Lc dan Julkifli Marbun, MA.
Berikut nama-nama pengurus Dewan Pengurus HAPMI Yordania 2017.
*Dewan penasehat*
*Ketua:*
1. Dr. Muhammad Lutfi Zuhdi MA
*Anggota:*
2. KH. Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, Lc MA
3. Dr. Syafii Antonio Lc MA
4. H. Udin Saepudin Lc MA
*Ketua :*
1. Marjuwan Ibrahim, Lc MA
*Wakil Ketua I:*
1.Ni'matullah Husni MA
*Wakil Ketua II:*
2. Edy Husin, Lc
*Wakil Ketua III:*
3. KH. Abdan Lillahil Ahad
*Bendahara:*
1. Samy Ramadhan Lc
*Wakil Bendahara:*
2. Azmi Ibrahim
*Sekertaris:*
1. Lalu Fahrizal
*Wakil Sekertaris:*
2. Yahya Hilmudin
*Kordinator Divisi Dana dan Ekonomi Usaha Makro*
*Penasehat:*
1. Dr. Lutfi Syawkani
2. Dr. Lalu A Zaenuri
3. Dr. Muhammad Yazid GG MA
*Kordinator:*
1. Iqbal Lutfi, Lc MA
*Anggota*
1. Yogi Nurhalim, Lc
2. Muhammad Dhiya
*Divisi Dakwah dan Lembaga Pendidikan:*
*Penasehat:*
1. Dr. Abdullah Mustofa bin Nuh
2. Mardhani Zuhri MA
3. Dr. Budi Bawadi MA
*Kordinator:*
1. KH. Riza Hisyam Syafaat MA
*Anggota:*
1. Ni'matullah Husni, MA
2. Muhammad Hafiz Lc
*Kajian Keilmuan Intelektual dan Penelitian*
*Penasehat Divisi:*
1. Dr. Lalu A Zaenuri
2. Dr. Ali Bahar MA
3. Dr. Endang Jumali MA
*Kodinator:*
1. Riyan Arga Lc
*Anggota:*
1. Taufik Abdilah Manar Lc
2. Ridwan Bahrudin Lc
3. Fahim Khasani Lc MA
4. Fahmi Rafsanjani Lc
5. Hudan Abdul Qodir Lc
*Divisi Informasi Tekhnolgi dan Humas*
*Kordinator:*
1. Njang Dwi Priyatno, Lc MA
*Anggota:*
1. Julkifli Marbun, MA
2. Rusdan Lc
*Divisi Hubungan Almamater Luar Negeri*
*Kordinator:*
1. Abdul Aziz Ibrahim (UK)
*Anggota:*
1. Mujiburrahman Lc MA ( Malaysia)
2. Ahid Ilham Zulfikar ( Yordania)
3. Muhammad Takdir Hakim (Aussie)
*Divisi Hubungan Almamater Dalam Negeri*
*Kordinator:*
1. Ilham Effendi, Lc
*Anggota:*
1. Mustofa Faruq (UI)
2. Irma Rahmawati S1 Manajemen
*Kordinator Alumni Aceh dan Sumut*
1. Afrizal TW Lc MA
*Kordinator Alumni Riau:*
1. Misran Agusmar Lc, MA
*Kordinator Alumni Jambi:*
1. Husni Rangkuti Lc
*Kordinator Alumni Banten:* 1. Udin Baharudin Lc
*Kordinator Jabar:*
1. Asep Supriyatna Lc
*Kordinator Alumni Jatim:*
1. Dr. Harun Al Rasyid, Lc MA
*Kordinator Alumni Lombok:*
1. Muhammad Hafiz Lc
*Kordinator Alumni Kalimantan:*
1. Muhammad Noor. Lc ME
*Kordinator Alumni Makassar:*
1. ....
*Kordinator Jabodetabek:*
1. Ketua Alumni
Dalam kapasitasnya, HAPMI akan dapat menjadi wadah yang dapat meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Yordania.
Dalam wawancara dengan media (baca), Duta Besar Yordania untuk Indonesia, Walid Abdel Rahman Jaffal Al Hadid, mengatakan Yordania dan Indonesia memiliki hubungan yang bersejarah dan juga kuat, sejak hubungan diplomatik dua negara terjalin sekitar tahun 1950 silam. Hubungan dua negara terus meningkat dan menguat. Yordania dan Indonesia juga saling berbagi pengalaman dan visi juga misi untuk melakukan yang terbaik untuk dua negara, terutama untuk menyebarkan perdamaian dan stabilitas di kawasan juga dunia.
Kunjungan Raja Abdullah II ke Indonesia dilakukan pada 2005 silam. Indonesia yang saat itu dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian melakukan kunjungan balasan pada 2006. Kunjungan tersebut juga memiliki arti penting karena di situlah kami meningkatkan kerja sama dengan Indonesia, jelasnya.
Dalam hubungan ekonomi, Indonesia adalah importir kedua untuk Yordania. Kami mengimpor kayu, minyak kelapa sawit, ikan, produk seafood, kopi, bumbu, dan herbal. Indonesia sangat potensial. Indonesia sangat memberikan kami peluang untuk meningkatkan kerja sama dua negara.
Di bidang pariwisata, Yordania memiliki pariwisata untuk umat Muslim sekaligus Kristiani. Di bidang pendidikan, Yorania membuka pertukaran pelajar antara pelajar Yordania dan Indonesia di mana pelajar Indonesia bisa belajar Islam Moderat dan nanti mereka akan menyebarkannya dan juga menyampaikan pesan-pesan Islam.
Kerja sama kedua negara tidak saja di bidang pendidikan, sosial dan ekonomi tapi juga dalam sektor pertahanan.
Dalam ajang World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Balai Sidang Jakarta (JCC) di Jakarta tahun lalu (baca), Deputi Perdana Menteri bidang ekonomi sekaligus Menteri Industri Yordania DR Jawad Al Anani menyempatkan diri bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan pasar industri pertahanan Indonesia di Yordania dan Timur Tengah.
"Industri pertahanan Indonesia sudah melakukan beberapa kegiatan pameran di Yordania. Mudah-mudahan akan ada follow up-nya," jelas Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi kepada wartawan mengenai pertemuan tersebut.
Selain hubungan G to G yang semakin kuat, kedua negara juga mempunyai hubungan antara masyarakat (P to P) yang terjalin erat.
Pada November tahun lalu (baca), Asosiasi Persahabatan Jordania-Indonesia (Jordan-Indonesia Friendship Association/JIFA) mendirikan Taman Indonesia di kota Salt bekerja sama dengan pemerintah kota Salt dan KBRI Indonesia di Amman.
Dalam sambutannya, Wali Kota Sat Khalid Khashman menyampaikan terima kasih atas dukungan KBRI Amman dalam membantu penghijauan di Kota Salt dalam bentuk Taman Indonesia.
Dari sekian banyak hubungan bilateral yang sudah terjalin, posisi HAPMI sangat strategis dalam mendorong hubungan yang semakin erat kedua negara dan dalam waktu yang sama meningkatkan kesejahteraan sesama alumni di Indonesia.
Sebagai lulusan luar negeri, alumni Yordania diharapkan ikut berpartisipasi membangun Indonesia menjadi lebih baik.
Harapan agar lulusan luar negeri berkiprah di tanah air pernah disampaikan Presiden Jokowi di Amerika Serikat (baca).
Presiden Joko Widodo meminta kepada anak-anak muda Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengembangkan usaha di Tanah Air. Jokowi berharap agar mereka tidak ragu untuk kembali ke Tanah Air.
"Mau pulang, pulang saja," ucap Jokowi ketika bertemu dengan Diaspora Indonesia di Auditorium Palace of Fine Arts, San Francisco, Selasa 16 Februari 2016.
Jokowi menjelaskan, pengalaman bekerja sebagai seorang profesional di luar negeri tentu akan jadi nilai tambah yang besar bagi negara.
"Saya ingin dalam waktu yang sangat cepat ini ada 1.000 technopreneurs dan developers," kata Jokowi.
Jika Indonesia tidak menyiapkan technopreneurs dan developers, kata Jokowi, Indonesia akan tertinggal oleh negara-negara lain. "Jangan sekali-kali (para technopreneurs dan developers) ini diambil negara lain," ucap mantan Wali Kota Solo ini.
Jokowi menegaskan, peluang usaha di Indonesia masih sangat terbuka luas. Berbagai aplikasi untuk masyarakat masih dibutuhkan, seperti aplikasi prakiraan cuaca untuk nelayan, petani dan aplikasi UMKM. Bahkan aplikasi untuk pasar tradisional juga diperlukan, misalnya harga yang tinggi untuk suatu komoditas di suatu pasar dapat ditutup dengan mengirim suplai dari pasar lainnya.
"Kesempatan itu sekarang," ujar Jokowi. (adm)
Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH
Dalam daftar kepengurusan yang dikirim Ketua Umum HAPMI, Ust. Tengku Marjuwan Ibrahim, tampak jejeran nama-nama yang merupakan tokoh nasional.
Di antaranya, Dr. Muhammad Lutfi Zuhdi MA, pada posisi Ketua Dewan Penasihat. Beliau merupakan Ketua Pusat Studi Timur Tengah dan Islam, Universitas Indonesia.
Sementara KH. Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, ulama pakar Ilmu Hadits Indonesia, duduk sebagai anggota penasihat. Beliau merupakan Ketua Yayasan Pusat Kajian Hadis (baca). Ada juga Dr. Syafii Antonio Lc MA, anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional dan H. Udin Saepudin Lc MA, Kasubdit MTQ di Kementerian Agama (baca).
Selain sederet nama beken tersebut, termasuk pula dua wartawan seperti Ilham Effendi, Lc dan Julkifli Marbun, MA.
Berikut nama-nama pengurus Dewan Pengurus HAPMI Yordania 2017.
*Dewan penasehat*
*Ketua:*
1. Dr. Muhammad Lutfi Zuhdi MA
*Anggota:*
2. KH. Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, Lc MA
3. Dr. Syafii Antonio Lc MA
4. H. Udin Saepudin Lc MA
*Ketua :*
1. Marjuwan Ibrahim, Lc MA
*Wakil Ketua I:*
1.Ni'matullah Husni MA
*Wakil Ketua II:*
2. Edy Husin, Lc
*Wakil Ketua III:*
3. KH. Abdan Lillahil Ahad
*Bendahara:*
1. Samy Ramadhan Lc
*Wakil Bendahara:*
2. Azmi Ibrahim
*Sekertaris:*
1. Lalu Fahrizal
*Wakil Sekertaris:*
2. Yahya Hilmudin
*Kordinator Divisi Dana dan Ekonomi Usaha Makro*
*Penasehat:*
1. Dr. Lutfi Syawkani
2. Dr. Lalu A Zaenuri
3. Dr. Muhammad Yazid GG MA
*Kordinator:*
1. Iqbal Lutfi, Lc MA
*Anggota*
1. Yogi Nurhalim, Lc
2. Muhammad Dhiya
*Divisi Dakwah dan Lembaga Pendidikan:*
*Penasehat:*
1. Dr. Abdullah Mustofa bin Nuh
2. Mardhani Zuhri MA
3. Dr. Budi Bawadi MA
*Kordinator:*
1. KH. Riza Hisyam Syafaat MA
*Anggota:*
1. Ni'matullah Husni, MA
2. Muhammad Hafiz Lc
*Kajian Keilmuan Intelektual dan Penelitian*
*Penasehat Divisi:*
1. Dr. Lalu A Zaenuri
2. Dr. Ali Bahar MA
3. Dr. Endang Jumali MA
*Kodinator:*
1. Riyan Arga Lc
*Anggota:*
1. Taufik Abdilah Manar Lc
2. Ridwan Bahrudin Lc
3. Fahim Khasani Lc MA
4. Fahmi Rafsanjani Lc
5. Hudan Abdul Qodir Lc
*Divisi Informasi Tekhnolgi dan Humas*
*Kordinator:*
1. Njang Dwi Priyatno, Lc MA
*Anggota:*
1. Julkifli Marbun, MA
2. Rusdan Lc
*Divisi Hubungan Almamater Luar Negeri*
*Kordinator:*
1. Abdul Aziz Ibrahim (UK)
*Anggota:*
1. Mujiburrahman Lc MA ( Malaysia)
2. Ahid Ilham Zulfikar ( Yordania)
3. Muhammad Takdir Hakim (Aussie)
*Divisi Hubungan Almamater Dalam Negeri*
*Kordinator:*
1. Ilham Effendi, Lc
*Anggota:*
1. Mustofa Faruq (UI)
2. Irma Rahmawati S1 Manajemen
*Kordinator Alumni Aceh dan Sumut*
1. Afrizal TW Lc MA
*Kordinator Alumni Riau:*
1. Misran Agusmar Lc, MA
*Kordinator Alumni Jambi:*
1. Husni Rangkuti Lc
*Kordinator Alumni Banten:* 1. Udin Baharudin Lc
*Kordinator Jabar:*
1. Asep Supriyatna Lc
*Kordinator Alumni Jatim:*
1. Dr. Harun Al Rasyid, Lc MA
*Kordinator Alumni Lombok:*
1. Muhammad Hafiz Lc
*Kordinator Alumni Kalimantan:*
1. Muhammad Noor. Lc ME
*Kordinator Alumni Makassar:*
1. ....
*Kordinator Jabodetabek:*
1. Ketua Alumni
Dalam kapasitasnya, HAPMI akan dapat menjadi wadah yang dapat meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Yordania.
Dalam wawancara dengan media (baca), Duta Besar Yordania untuk Indonesia, Walid Abdel Rahman Jaffal Al Hadid, mengatakan Yordania dan Indonesia memiliki hubungan yang bersejarah dan juga kuat, sejak hubungan diplomatik dua negara terjalin sekitar tahun 1950 silam. Hubungan dua negara terus meningkat dan menguat. Yordania dan Indonesia juga saling berbagi pengalaman dan visi juga misi untuk melakukan yang terbaik untuk dua negara, terutama untuk menyebarkan perdamaian dan stabilitas di kawasan juga dunia.
Kunjungan Raja Abdullah II ke Indonesia dilakukan pada 2005 silam. Indonesia yang saat itu dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian melakukan kunjungan balasan pada 2006. Kunjungan tersebut juga memiliki arti penting karena di situlah kami meningkatkan kerja sama dengan Indonesia, jelasnya.
Dalam hubungan ekonomi, Indonesia adalah importir kedua untuk Yordania. Kami mengimpor kayu, minyak kelapa sawit, ikan, produk seafood, kopi, bumbu, dan herbal. Indonesia sangat potensial. Indonesia sangat memberikan kami peluang untuk meningkatkan kerja sama dua negara.
Di bidang pariwisata, Yordania memiliki pariwisata untuk umat Muslim sekaligus Kristiani. Di bidang pendidikan, Yorania membuka pertukaran pelajar antara pelajar Yordania dan Indonesia di mana pelajar Indonesia bisa belajar Islam Moderat dan nanti mereka akan menyebarkannya dan juga menyampaikan pesan-pesan Islam.
Kerja sama kedua negara tidak saja di bidang pendidikan, sosial dan ekonomi tapi juga dalam sektor pertahanan.
Dalam ajang World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Balai Sidang Jakarta (JCC) di Jakarta tahun lalu (baca), Deputi Perdana Menteri bidang ekonomi sekaligus Menteri Industri Yordania DR Jawad Al Anani menyempatkan diri bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan pasar industri pertahanan Indonesia di Yordania dan Timur Tengah.
"Industri pertahanan Indonesia sudah melakukan beberapa kegiatan pameran di Yordania. Mudah-mudahan akan ada follow up-nya," jelas Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi kepada wartawan mengenai pertemuan tersebut.
Selain hubungan G to G yang semakin kuat, kedua negara juga mempunyai hubungan antara masyarakat (P to P) yang terjalin erat.
Pada November tahun lalu (baca), Asosiasi Persahabatan Jordania-Indonesia (Jordan-Indonesia Friendship Association/JIFA) mendirikan Taman Indonesia di kota Salt bekerja sama dengan pemerintah kota Salt dan KBRI Indonesia di Amman.
Dalam sambutannya, Wali Kota Sat Khalid Khashman menyampaikan terima kasih atas dukungan KBRI Amman dalam membantu penghijauan di Kota Salt dalam bentuk Taman Indonesia.
Dari sekian banyak hubungan bilateral yang sudah terjalin, posisi HAPMI sangat strategis dalam mendorong hubungan yang semakin erat kedua negara dan dalam waktu yang sama meningkatkan kesejahteraan sesama alumni di Indonesia.
Sebagai lulusan luar negeri, alumni Yordania diharapkan ikut berpartisipasi membangun Indonesia menjadi lebih baik.
Harapan agar lulusan luar negeri berkiprah di tanah air pernah disampaikan Presiden Jokowi di Amerika Serikat (baca).
Presiden Joko Widodo meminta kepada anak-anak muda Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengembangkan usaha di Tanah Air. Jokowi berharap agar mereka tidak ragu untuk kembali ke Tanah Air.
"Mau pulang, pulang saja," ucap Jokowi ketika bertemu dengan Diaspora Indonesia di Auditorium Palace of Fine Arts, San Francisco, Selasa 16 Februari 2016.
Jokowi menjelaskan, pengalaman bekerja sebagai seorang profesional di luar negeri tentu akan jadi nilai tambah yang besar bagi negara.
"Saya ingin dalam waktu yang sangat cepat ini ada 1.000 technopreneurs dan developers," kata Jokowi.
Jika Indonesia tidak menyiapkan technopreneurs dan developers, kata Jokowi, Indonesia akan tertinggal oleh negara-negara lain. "Jangan sekali-kali (para technopreneurs dan developers) ini diambil negara lain," ucap mantan Wali Kota Solo ini.
Jokowi menegaskan, peluang usaha di Indonesia masih sangat terbuka luas. Berbagai aplikasi untuk masyarakat masih dibutuhkan, seperti aplikasi prakiraan cuaca untuk nelayan, petani dan aplikasi UMKM. Bahkan aplikasi untuk pasar tradisional juga diperlukan, misalnya harga yang tinggi untuk suatu komoditas di suatu pasar dapat ditutup dengan mengirim suplai dari pasar lainnya.
"Kesempatan itu sekarang," ujar Jokowi. (adm)
Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH
0 comments:
Post a Comment