BeritaDEKHO - Prolog: Beberapa perusahaan saat ini tumbuh sebagai mediator pebisnis Indonesia dengan luar negeri, dan sebaliknya. Konsep ini, yang sangat cocok diterapkan alumni PPI Dunia yang mempunyai jaringan luas di negara setempat, sudah diterapkan di Malaysia dan Eropa seperti berita di bawah ini:
Sebanyak 30 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bakal tampil dalam ajang pameran Mustermesse Basel (MUBA) 2017 di Exhibition Centre Bassel (Messe Bassel), Basel, Swiss, pada taggal 12-21 Mei 2017. Pameran tersebut, merupakan salah satu cara UKM Indonesia untuk masuk ke pasar Eropa.
CEO PT Sinar Indonesia Display (perusahaan yang mengajak UKM berpameran), Juliana Pateh, mengatakan, Swiss merupakan pasar potensial bagi produk Indonesia, dengan pendapatan domestik bruto per kapita nomor 15 dunia sebesar US$ 43.400.
"Melalui pameran ini, kami akan menfasilitasi para pelaku bisnis Indonesia baik skala industri maupun UKM untuk menjangkau potensi pasar dunia," ungkap Juliana di Jakarta, Rabu (3/5).
Lebih lanjut, Juliana menambahkan, wilayah Basel merupakan salah satu kantong penduduk di bagian utara Swiss, yang berbatasan dengan Jerman dan Prancis.
"Dengan lokasi yang strategis, menjadikan MUBA selalu diincar negara-negara lainnya dalam mempromosikan barang produksi untuk dapat diekspor ketiga negara tersebut," jelasnya.
Juliana menambahkan, MUBA merupakan salah satu pameran internasional produk konsumen terbesar dan tertua di Swiss. Pameran ini digelar setiap tahun dengan menampilan lebih dari 1.000 produk dari berbagai macam perusahaan di dunia.
Pameran ini diperkirakan akan dihadiri setidaknya 400.000 pengunjung. Setiap tahunnya. MUBA memamerkan aneka produk inovatif dan trendi. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata (Kempar), mengajak para pelaku UKM untuk terlibat dalam kegiatan ini.
"Kami juga akan mengedepankan produk-produk hasil laut serta mempromosikan sejumlah lokasi wisata Bahari," kata Juliana.
Tidak hanya itu, lanjut Juliana, pihaknya juga telah mendirikan warehouse Wonderful Indonesia Display (WID) di Bassel, Swiss sebagai pusat bisnis yang menampilkan produk-produk unggulan Indoncsia secara permanen. Hingga kini sudah ada 40 perusahaan berskala industri dan SME yang tergabung dalam WID yang berpameran serta terlbat dalam kegiatan Business to Business (B2B).
"Warehouse ini membuka kesempatan untuk memperkenalkan lebih jauh potensi-potensi produk, budaya, kuliner, serta peluang investasi Indonesia kepada masyrakat Swiss," papar Juliana.
Ketua Tim Percepatan, Pengembangan, Wisata Kuliner dan Belanja, Vita Datau, mengatakan WID merupakan salah satu cara strategi percepatan yang dilakukan pemerintah dalam bidang Pariwisata. Hal itu, kata dia, mengingat pariwisata merupakan sektor potensial. Tidak hanya itu, hal itu juga berguna untuk meningkatkan kampanye promosi pariwisata Indonesia di dunia. Dengan gencarnya promosi yang dilakukan akan berimbas pada naiknua tingkat branding Indonedia di mata dunia.
"Jika pada 2015 branding Wonderful Indonesia hanya berada di peringkat 47, kini sudah baik ke 42," tutup Vita. (sumber/adm)
Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH
Sebanyak 30 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bakal tampil dalam ajang pameran Mustermesse Basel (MUBA) 2017 di Exhibition Centre Bassel (Messe Bassel), Basel, Swiss, pada taggal 12-21 Mei 2017. Pameran tersebut, merupakan salah satu cara UKM Indonesia untuk masuk ke pasar Eropa.
CEO PT Sinar Indonesia Display (perusahaan yang mengajak UKM berpameran), Juliana Pateh, mengatakan, Swiss merupakan pasar potensial bagi produk Indonesia, dengan pendapatan domestik bruto per kapita nomor 15 dunia sebesar US$ 43.400.
"Melalui pameran ini, kami akan menfasilitasi para pelaku bisnis Indonesia baik skala industri maupun UKM untuk menjangkau potensi pasar dunia," ungkap Juliana di Jakarta, Rabu (3/5).
Lebih lanjut, Juliana menambahkan, wilayah Basel merupakan salah satu kantong penduduk di bagian utara Swiss, yang berbatasan dengan Jerman dan Prancis.
"Dengan lokasi yang strategis, menjadikan MUBA selalu diincar negara-negara lainnya dalam mempromosikan barang produksi untuk dapat diekspor ketiga negara tersebut," jelasnya.
Juliana menambahkan, MUBA merupakan salah satu pameran internasional produk konsumen terbesar dan tertua di Swiss. Pameran ini digelar setiap tahun dengan menampilan lebih dari 1.000 produk dari berbagai macam perusahaan di dunia.
Pameran ini diperkirakan akan dihadiri setidaknya 400.000 pengunjung. Setiap tahunnya. MUBA memamerkan aneka produk inovatif dan trendi. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata (Kempar), mengajak para pelaku UKM untuk terlibat dalam kegiatan ini.
"Kami juga akan mengedepankan produk-produk hasil laut serta mempromosikan sejumlah lokasi wisata Bahari," kata Juliana.
Tidak hanya itu, lanjut Juliana, pihaknya juga telah mendirikan warehouse Wonderful Indonesia Display (WID) di Bassel, Swiss sebagai pusat bisnis yang menampilkan produk-produk unggulan Indoncsia secara permanen. Hingga kini sudah ada 40 perusahaan berskala industri dan SME yang tergabung dalam WID yang berpameran serta terlbat dalam kegiatan Business to Business (B2B).
"Warehouse ini membuka kesempatan untuk memperkenalkan lebih jauh potensi-potensi produk, budaya, kuliner, serta peluang investasi Indonesia kepada masyrakat Swiss," papar Juliana.
Ketua Tim Percepatan, Pengembangan, Wisata Kuliner dan Belanja, Vita Datau, mengatakan WID merupakan salah satu cara strategi percepatan yang dilakukan pemerintah dalam bidang Pariwisata. Hal itu, kata dia, mengingat pariwisata merupakan sektor potensial. Tidak hanya itu, hal itu juga berguna untuk meningkatkan kampanye promosi pariwisata Indonesia di dunia. Dengan gencarnya promosi yang dilakukan akan berimbas pada naiknua tingkat branding Indonedia di mata dunia.
"Jika pada 2015 branding Wonderful Indonesia hanya berada di peringkat 47, kini sudah baik ke 42," tutup Vita. (sumber/adm)
Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH
0 comments:
Post a Comment