Pembangunan Kapal-Kapal Bertenaga Nuklir di Iran

BeritaDEKHO - Iran bertekad akan membangun kapal bertenaga nuklir sebagai langkah balasan atas pelanggaran kesepakatan program nuklirnya oleh Amerika. Demikian seperti dilaporkan kanto berita AFP, 13 Desember lalu, dengan mengutip pernyataan Presiden Iran.
 
Dalam pidato yang disiarkan televisi Iran, Presiden Hassan Rouhani, hari Selasa (13 Desember), memerintahkan para ahli Iran untuk membangun kapal-kapal yang digerakkan oleh energi nuklir sebagai respon atas ditetapkannya sanksi-sanksi baru oleh Amerika terhadap Iran. Menurut Rouhani, hal ini adalah pelanggaran nyata terhadap kesepakatan internasional mengenai program nuklir Iran tahun lalu.

Dalam pidatonya itu Rouhani meminta para pakar nuklir Iran untuk 'merencanakan produksi dan disain reaktor-reaktor nuklir untuk transportasi laut'. Ia juga mengatakan telah memerintahkan Menteri Luar Negeri untuk melayangkan protes kepada komisi internasional yang mengawasi perjanjian nuklir Iran.



Di bawah kesepakatan yang ditandatangani Iran bersama negara-negara besar (Amerika, Rusia, Cina, Inggris, Perancis dan Jerman) pada Juli 2015, negara-negara internasional sepakat untuk mencabut sanksi-sanksi terhadap Iran setelah Iran setuju untuk membatasi program nuklirnya hingga tidak memungkinkan Iran membuat senjata nuklir.

Namun, para anggota Congress Amerika baru-baru ini memilih untuk memperpanjang sanksi terhadap Iran yang sudah berumur selama 10 tahun, dengan alasan Iran telah melanggar larangan ujicoba rudal ballistik dan pelanggaran HAM. Presiden Obama diperkirakan akan menandatangani sanksi tersebut dalam beberapa hari mendatang.

Para anggota parlemen Iran telah mendukung rencana pembangunan kapal-kapal bertenaga nuklir pada tahun 2012 lalu, saat ketegangan dengan Amerika dan negara-negara barat pada posisi tertinggi, terkait dengan program nuklir Iran. 




Propulsi Nuklir

Propulsi dari kapal atau kapal selam bertenaga nuklir menggunakan reaktor nuklir untuk menghasilkan panas. Panas berasal dari reaksi fisi dari bahan bakar nuklir yang berada dalam reaktor. Karena proses reaksi fisi juga menghasilkan radiasi, lapisan timah juga dipasang diseputar reaktor agar kru kapal terlindung.

Propulsi nuklir menggunakan sebuah desain reaktor air bertekanan tinggi yang mempunyai dua sistem dasar-sistem primer dan sekunder. Sistem primer mensirkulasi air biasa dan yang berada pada reaktor, lubang pipa, pompa dan generator uap. Panas yang dihasilkan reaktor ditransfer ke air di bawah tekanan tinggi sehingga tidak mendidih. Air panas ini dipompa ke generator uap dan kembali ke reaktor untuk pemanasan kembali.

Dalam generator uap, panas dari air pada sistem primer ditransfer ke sistem sekunder untuk menghasilkan uap. Sistem sekunder terisolasi dari sistem primer sehingga air di dalam dua sistem ini tidak akan tercampur.

Pada sistem sekunder, uap mengalir dari generator uap untuk memutar generator turbin, yang men-supply kapal dengan listrik, dan turbin propulsi utama yang akan memutar propeller (baling-baling kapal).



Setelah melewati turbin, uap terkondensasi menjadi air yang masuk kembali ke generator uap. Demikian, kedua sistem, primer dan sekunder, adalah sebuah sistem tertutup di mana air terresirkulasi dan terbarui.

Karena tidak ada tahap dalam sistem mesin nuklir yang membutuhkan udara/oksigen, maka kapal dapat beroperasi tanpa harus tergantung dengan atmosfer bumi selama waktu yang sangat lama.

Reaktor kapal mengalami perubahan tenaga berulang-ulang untuk maneuver kapal, tidak seperti reaktor sipil yang bekerja dalam kondisi stabil. Internal (bagian dalam) reaktor kapal tetap tidak dapat diakses untuk inspeksi atau penggantian komponen karena umur inti nuklir yang panjang, tidak seperti reaktor nuklir komersial yang dibuka untuk pengisian bahan bakar setiap 18 bulan.



Tidak seperti pembangkit listrik nuklir komersial, reaktor kapal harus cukup kuat dan ulet untuk menghadapi berdekade operasi keras di laut, yang mengharuskan perputaran dan perubahan tenaga yang cepat, terutama pada kondisi pertempuran. Kondisi ini bercampur dengan lingkungan yang keras di dalam reaktor, seperti efek jangka panjang irradiasi, korosi, temperature dan tekanan tinggi. Kebutuhan untuk komponen reaktor nuklir kapal jauh lebih ketat dari pada kebutuhan untuk keperluan sipil, sehingga harganya jauh lebih mahal. Program Reaktor Kapal menunjukkan pada dunia bahwa tenaga nuklir dapat ditangani dengan aman, tanpa efek berbahaya bagi masyarakat ataupun lingkungan. (Berbagai sumber)

Nb. Yuk gabung IICH dan IMECH 
Share on Google Plus

About Admin2

Berita Dekho (www.beritadekho.com) merupakan media nasional yang pada awalnya didirikan untuk mempromosikan potensi alumni Indonesia yang pernah kuliah dan menimba ilmu di India dan negara-negara Asia Selatan. Lihat info selanjutnya di sini

0 comments:

Post a Comment

loading...