Untuk itu kursus bahasa Inggris menjadi sesuatu yang paling diminati khalayak ramai, khususnya anak-anak didik yang ingin memperkuat kemampuan mereka dalam menguasai bahasa pengantar terbanyak digunakan di dunia ini.
Beberapa alumni India juga tak ketinggalan dalam partisipasi mencerdaskan bangsa melalui pendirian lembaga-lembaga kursus.
Salah satu yang hadir dalam diskusi grup alumni India adalah sasenglishlab.com dengan kontak Soleh Damanik, MA.
Melihat kehadiran alumni Aligarh Muslim University ini, beritadekho.com langsung menuju web yang bersangkutan.
Beberapa program ditawarkan kepada publik baik itu instansi atau perorangan.
Lembaga ini dipuji oleh DR. Rahmadsyah Rangkuti yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Sastra Inggris, Universitas Sumatera Utara.
"Saya sangat bangga dengan keberadaan bimbel SAS ENGLISH karena berfokus khusus belajar bahasa inggris, sehingga benar-benar Profesional dan memiliki jaminana pinter dalam waktu yang sangat relative singkat. Mudah-mudahan terus berkibar keseluruh pelosok indonesia," katanya sebagaimana dikutip dari situs tersebut.
Sementara itu, Dudi, alumni India yang lain mempunyai perencanaan untuk mendirikan sebuah kursus Bahasa Inggris yang mampu menjangkau seluruh pelosok Indonesia.
Dia memposting konsepnya terinspirasi dari sebuah lembaga kursus yang menjamin kemampuan siswanya sebagai pengajar dengan masa studi satu tahun.
Lembaga lain yang bergerak dalam kursus adalah KATA BIJAK. Lembaga yang juga menyediakan program homeschooling, bimbingan belajar, kerjar paket dan lain-lain ini, juga menyediakan program kursus bahasa Inggris bagi siswa yang tidak mampu.
Hadir juga dalam diskusi tersebut Julkifli Marbun yang merupakan redaktur berita bahasa Inggris di sebuah media.
Menurutnya, melihat ketatnya persaingan dalam bisnis lembaga kursus belakangan ini, lembaga-lembaga kursus yang dikelola alumni dapat juga mengambil celah promo dengan menganjurkan tentornya menulis di media.
"Menulis di media dengan by name akan memancing reaksi yang positif dari pembaca," katanya.
Belakangan ini, berbagai media online di Indonesia telah mulai bergerak untuk menyajikan berita kepada konsumen berbahasa Inggris.
Mereka mulai bergerak untuk mencari bibit wartawan atau reporter yang mempunyai kemampuan melakukan reportase dalam bahasa Inggris.
Celah ini merupakan kesempatan emas bagi tentor kursus untuk menuliskan opini dengan mencantumkan nama lembaga kursusnya. Misalnya By. Fulan/Tentor di Kursus A.
Di satu pihak, brand kursus akan terangkat, di pihak lain, media tersebut akan mendapat pasokan berita yang bermutu bagi medianya.
Untungnya, sebuah kursus bertaraf internasional, Euro Management, telah memulai langkah ini. Baru-baru ini mereka menawarkan kursus gratis bagi wartawan pemula dengan imbal balik, yang bersangkutan menulis tentang kursus tersebut di media tentang tempat dia mengajar.
Wartawan Indonesia yang mempunyai kemampuan jurnalistik masih dapat dibilang sangat minim. Hal itu disebabkan media yang menyajikan berita bahasa Inggris sangat sedikit. (lihat daftarnya di sini).
Penyebab berikutnya adalah, kecuali media populer yang telah lama eksis, wartawan bahasa Inggris masih ditakuti di lingkungan kerja yang sering luput dari perhatian perusahaan. Akibatnya, keunggulan mereka tidak diapresiasi dalam bentuk reward yang layak. Selain itu, mereka malah sering dibebani berbagai macam tugas yang bukan tupoksinya seperti penerjemahan, penerjemah atau mengerjakan reportase bahasa Indonesia dan lain sebagainya.
Keunggulan mereka sering dianggap menjadi ancaman oleh rekan kerja pada media yang multilingual sehingga sering tidak mendapat tempat yang layak. Inilah yang membuat banyak wartawan yang mempunyai keunggulan dalam bahasa Inggris lebih memilih untuk berkiprah di media yang khusus menyajikan berita bahasa Inggris yang masing-masing reporternya mempunyai kualifikasi yang sama.
Apakah pembaca punya kursus? silahkan tambahkan informasinya di kolom komentar di bawah ini atau kirim press release mu ke redaksi.dekho@gmail.com. (adm)
0 comments:
Post a Comment