BeritaDEKHO - CEO perusahaan Grup Indorama, Sri Prakash Lohia tercatat menduduki peringkat ke-358 sebagai orang terkaya di dunia pada 2016 menurut Forbes.
Peringkat ini turun dari tahun sebelumnya posisi ke-341. Penurunan peringkat ini seiring dengan turunnya kekayaan Lohia sebesar USD400 juta atau setara Rp531 miliar (Rp13.290 per USD) yang sebelumnya mencapai USD4,7 miliar pada tahun 2015.
Meski demikian, melansir Forbes Rabu (2/3/2016), dengan kekayaannya yang dia miliki sebesar USD4,3 miliar, tahun ini Lohia tercatat sebagai orang terkaya ke-4 di Indonesia. Pria keturunan India ini, merupakan alumni Indonesia dari Universitas Delhi (1971) dan pemilik perusahaan petrokimia Indorama yang dia didirikan pada September 2015 lalu.
Lihat: Daftar Alumni India di Indonesia
Dikutip dari Okezone.com, meski dia menjabat CEO Group Indorama, tetapi banyak dari operasi harian perusahaan diawasi oleh anaknya, Amit, yakni salah satu Direktur yang memimpin proyek-proyek terbaru perusahaan dan akuisisi perusahaan. Selain itu, Lohia juga mengembangkan kiprah bisnisnya hingga ke benua Afrika dengan mendirikan pabrik pupuk urea.
Tak tanggung-tanggung dia menginvestasikan hampir USD2 miliar untuk berbisnis di benua hitam tersebut. Perusahaan Indorama sendiri dimulai dengan usaha sebagai pembuat benang spun pada 1976. Kini perusahaan ini berkembang dengan memproduksi polietilena, polipropilena, serat poliester, filamen, benang pintal, kain, dan sarung tangan medis. (adm)
Peringkat ini turun dari tahun sebelumnya posisi ke-341. Penurunan peringkat ini seiring dengan turunnya kekayaan Lohia sebesar USD400 juta atau setara Rp531 miliar (Rp13.290 per USD) yang sebelumnya mencapai USD4,7 miliar pada tahun 2015.
Meski demikian, melansir Forbes Rabu (2/3/2016), dengan kekayaannya yang dia miliki sebesar USD4,3 miliar, tahun ini Lohia tercatat sebagai orang terkaya ke-4 di Indonesia. Pria keturunan India ini, merupakan alumni Indonesia dari Universitas Delhi (1971) dan pemilik perusahaan petrokimia Indorama yang dia didirikan pada September 2015 lalu.
Lihat: Daftar Alumni India di Indonesia
Dikutip dari Okezone.com, meski dia menjabat CEO Group Indorama, tetapi banyak dari operasi harian perusahaan diawasi oleh anaknya, Amit, yakni salah satu Direktur yang memimpin proyek-proyek terbaru perusahaan dan akuisisi perusahaan. Selain itu, Lohia juga mengembangkan kiprah bisnisnya hingga ke benua Afrika dengan mendirikan pabrik pupuk urea.
Tak tanggung-tanggung dia menginvestasikan hampir USD2 miliar untuk berbisnis di benua hitam tersebut. Perusahaan Indorama sendiri dimulai dengan usaha sebagai pembuat benang spun pada 1976. Kini perusahaan ini berkembang dengan memproduksi polietilena, polipropilena, serat poliester, filamen, benang pintal, kain, dan sarung tangan medis. (adm)
0 comments:
Post a comment