BeritaDEKHO - Hingga Jumat (4/12) malam pukul 24.00 waktu Singapura, Indonesia berada di posisi kedua klasemen sementara perolehan medali setelah Thailand yang unggul dengan perolehan 13 emas, 13 perak, dan 15 perunggu di ASEAN Para Games 2015. Indonesia baru meraih 11 emas, 10 perak, dan 9 perunggu dengan total 30 medali.(foto:raiky/kemenpora.go.id)
Singapura: Hingga Jumat (4/12) malam pukul 24.00 waktu Singapura, Indonesia berada di posisi kedua klasemen sementara perolehan medali setelah Thailand yang unggul dengan perolehan 13 emas, 13 perak, dan 15 perunggu di ASEAN Para Games 2015. Indonesia baru meraih 11 emas, 10 perak, dan 9 perunggu dengan total 30 medali. Cabang atletik untuk sementara menyumbang emas paling banyak bagi Indonesia, yakni meraih 6 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Dikutip dari Kemenpora.go.id, di cabang lain, Indonesia juga berhasil menyabet emas dari renang, badminton, dan tenis meja. Menpora Imam Nahrawi meminta atlet Indonesia tetap semangat memberikan hasil terbaik dan selalu tampil percaya diri, juga konsisten menjaga kondisi mental dan fisik. “Para Games ini momentum bagi masyarakat Indonesia. Akhiri diskriminasi terhadap difabel. Diskriminasi tidak hanya soal bonus atlet, tapi juga soal pekerjaan dan aktivitas kehidupan lain. Kami minta agar ada persamaan hak antara difabel dengan orang biasa,” katanya.
Menpora dalam lawatannya ke ASEAN Para Games Singapura menjelajahi banyak pertandingan cabang olahraga, terutama untuk nomor-nomor yang dipertandingkan oleh tim Indonesia. Sejak pagi hingga malam hari, Menpora beserta rombongan telah menyemangati kontingen Indonesia di cabor shooting, atletik, renang, tenis meja, badminton, dan sepakbola. “Perjuangan atlet selama saya keliling di Main Stadium Singapore Sports Hub sungguh luar biasa. Terima kasih kepada semua atlet, pelatih, dan ofisial. Jangan pernah putus asa,” tuturnya.
Menpora berbangga karena atlet atletik Indonesia pada cabang olahraga lempar lembing, Johannes Billy menjadi atlet pertama yang menyumbangkan medali emas kali pertama dengan lemparan 53,74 m. Pada cabang ini medali perak diraih atlet Vietnam serta perunggu atlet Myanmar. Billy memecahkan rekor ASEAN Paragames atas namanya sendiri yang ditorehkan pada ASEAN Paragames Myanmar 2013 dengan catatan lemparan sejauh 51,03 m.
Atlet renang Indonesia Marinus Melianus Yowey yang turun pada nomor gaya dada 100 m SB 13 putra meraih medali emas. Prestasi Marinus sangat membanggakan Indonesia karena berhasil memecahkan rekor Asia dengan catatan waktu 1:14:79. Perlu diketahui bahwa ini adalah kali ketiga Marinus memecahkan rekor Asia, hebatnya lagi rekor-rekor tersebut memperbaiki catatan waktu rekornya sendiri. Yakni di Asian Paragames Incheon 2014 (1:17:47 detik), Kejuaraan Dunia di Glasgow 2015 (1:15:10), dan kali ini catatan waktu yang ditorehkan adalah 1:14:79. (red2)
Singapura: Hingga Jumat (4/12) malam pukul 24.00 waktu Singapura, Indonesia berada di posisi kedua klasemen sementara perolehan medali setelah Thailand yang unggul dengan perolehan 13 emas, 13 perak, dan 15 perunggu di ASEAN Para Games 2015. Indonesia baru meraih 11 emas, 10 perak, dan 9 perunggu dengan total 30 medali. Cabang atletik untuk sementara menyumbang emas paling banyak bagi Indonesia, yakni meraih 6 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Dikutip dari Kemenpora.go.id, di cabang lain, Indonesia juga berhasil menyabet emas dari renang, badminton, dan tenis meja. Menpora Imam Nahrawi meminta atlet Indonesia tetap semangat memberikan hasil terbaik dan selalu tampil percaya diri, juga konsisten menjaga kondisi mental dan fisik. “Para Games ini momentum bagi masyarakat Indonesia. Akhiri diskriminasi terhadap difabel. Diskriminasi tidak hanya soal bonus atlet, tapi juga soal pekerjaan dan aktivitas kehidupan lain. Kami minta agar ada persamaan hak antara difabel dengan orang biasa,” katanya.
Menpora dalam lawatannya ke ASEAN Para Games Singapura menjelajahi banyak pertandingan cabang olahraga, terutama untuk nomor-nomor yang dipertandingkan oleh tim Indonesia. Sejak pagi hingga malam hari, Menpora beserta rombongan telah menyemangati kontingen Indonesia di cabor shooting, atletik, renang, tenis meja, badminton, dan sepakbola. “Perjuangan atlet selama saya keliling di Main Stadium Singapore Sports Hub sungguh luar biasa. Terima kasih kepada semua atlet, pelatih, dan ofisial. Jangan pernah putus asa,” tuturnya.
Menpora berbangga karena atlet atletik Indonesia pada cabang olahraga lempar lembing, Johannes Billy menjadi atlet pertama yang menyumbangkan medali emas kali pertama dengan lemparan 53,74 m. Pada cabang ini medali perak diraih atlet Vietnam serta perunggu atlet Myanmar. Billy memecahkan rekor ASEAN Paragames atas namanya sendiri yang ditorehkan pada ASEAN Paragames Myanmar 2013 dengan catatan lemparan sejauh 51,03 m.
Atlet renang Indonesia Marinus Melianus Yowey yang turun pada nomor gaya dada 100 m SB 13 putra meraih medali emas. Prestasi Marinus sangat membanggakan Indonesia karena berhasil memecahkan rekor Asia dengan catatan waktu 1:14:79. Perlu diketahui bahwa ini adalah kali ketiga Marinus memecahkan rekor Asia, hebatnya lagi rekor-rekor tersebut memperbaiki catatan waktu rekornya sendiri. Yakni di Asian Paragames Incheon 2014 (1:17:47 detik), Kejuaraan Dunia di Glasgow 2015 (1:15:10), dan kali ini catatan waktu yang ditorehkan adalah 1:14:79. (red2)
0 comments:
Post a Comment