![]() |
Imam Nahrawi |
Pengukuhan ditandai dengan pengalungan simbolis medali GMNI kepada Ketum Presidium GMNI Krisman Damanik beserta Sekjen Pius Bria. Plakat penghargaan juga diberikan kepada Menpora dan Eva Kusuma Sundari yang mewakili Presidium Alumni (PA) GMNI. Pengukuhan ini mengusung tema "Rediscovery of Our Movement".
Dikutip dari Kemenpora.go.id, dalam sambutannya, Menpora menyatakan akan mendukung dan bekerjasama dengan GMNI. "Bila marhaen dan nahdliyin bersatu, niscaya Indonesia akan kembali jaya. Salah satu prioritas Kemenpora adalah melahirkan wirausahawan baru. Kantor kami terbuka untuk GMNI. Pesan Presiden kepada para menterinya adalah harus memberikan yang terbaik kepada masyarakat," katanya.
"Semoga Bung Karno, pendiri GMNI, senantiasa diberi tempat mulia, dan kita semua secara tulus ikhlas melanjutkan perjuangan beliau semua. Saya kira, marhaen dan NU bersatu," lanjutnya.
Ketua Panitia Ahmad Tabroni mengatakan tema yang diusung ditujukan untuk menemukan format gerakan baru mulai tingkat nasional hingga basis. "Merdeka, marhaen, marhaen," teriak Tabroni sebagai salam khas GMNI.
Eva Kusuma Sundari mewakili Ketua PA GMNI menyampaikan selamat atas terselenggaranya Kongres GMNI yang berjalan lancar. "Manfaatkan momentum semaksimal mungkin. Baru di pemerintahan Presiden Jokowi tema Trisakti dan Revolusi Mental menjadi opini publik. Jangan hanya berhenti di opini, namun apa aktualisasi dan aksi nyatanya," pesan Eva.
Menurut Eva, pidato Bung Karno dalam amanatnya pada Juli 1959 sebagai tema acara pengukuhan ini adalah membangun perekonomian nasional. "Membangunnya harus memakai dasar dan roh koperasi, berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong," lanjutnya. Pengukuhan GMNI kali ini diwarnai penampilan musikalisasi puisi dan tari. (red2)
0 comments:
Post a Comment