![]() |
Darmin Nasution |
Dalam sambutannya, Menko Darmin mengungkapkan bahwa seminar ini merupakan usaha strategis untuk mempertemukan para pakar dari dua lembaga pendidikan dan riset terkemuka dari masing-masing negara.
Menurut survei yang dilansir oleh Bank Dunia, wirausaha Indonesia berjumlah 8,6 persen dari total populasi. Jumlah ini relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, Singapura dengan 3,3 persen, Vietnam 0,11 persen dan Myanmar dengan 0,08 persen. Namun patut disayangkan sebagian besar dari wirausaha di Indonesia tidak memiliki latar belakang kemampuan di bidang teknologi yang cukup.
Lebih lanjut, Menko Darmin menyampaikan bahwa Indonesia jelas membutuhkan lebih banyak wirausaha yang mampu berinovasi. “Saya mendesak perlunya kolaborasi antara dua lembaga terkemuka baik dari Indonesia dan Jepang untuk pengembangan kewirausahaan”, ujar Menko Darmin.
Dikutip dari Ekon.go.id, Indonesia dan Jepang memiliki dasar yang kuat untuk kerja sama di berbagai bidang. Hal ini mengingat keduanya telah memiliki sejarah hubungan ekonomi yang kuat dan panjang. Sejak tahun 1981, Indonesia dan Jepang telah menandatangani perjanjian kerjasama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hingga Oktober 2015, Jepang menjadi eksportir terbesar kedua Indonesia dan sumber terbesar kedua impor Indonesia.
Menko Darmin berharap seminar ini akan dapat merumuskan langkah-langkah yang jelas dan konkret yang bisa diikuti bersama-sama. “Pemerintah Indonesia akan memberikan dukungan penuh sehingga kedua negara mampu menuai hasil nyata di bidang inovasi teknologi, kewirausahaan, perdagangan dan investasi”, tambahnya. (red2)
0 comments:
Post a Comment