BeritaDEKHO - Meraih sukses di Negeri orang memang tidak mudah, namun seorang perantau yang memiliki tekad bisa berhasil jika dia berusaha keras. Contohnya adalah pemilik Indorama Corporation Mohan Lal Lohia.
Dengan kekayaan mencapai USD5,4 miliar, Forbes mencatat keluarga Lohia menjadi salah satu keluarga yang terkaya di Asia. Pria kelahiran India ini mengawali kariernya sebagai seorang pedagang tekstil. Dia dan putranya Sri Prakash Lohia, alumni Universitas Delhi 1971, pindah ke Indonesia pada 1973, dan dua tahun kemudian, mereka memulai Indorama Synthetics, produsen benang pintal. Bisnis ini, kemudian segera diversifikasi menjadi bisnis petrokimia. Memasuki usia ke-60, Mohan melihat peluang untuk mengembangkan bisnis di Indonesia bersama tiga orang anaknya tidak lagi reliable.
Baca: Daftar Alumni India di Indonesia
Oleh karena itu, anak sulungnya, Om Prakash, pindah ke India. Sementara anaknya yang termuda, Aloke, berangkat menuju Thailand, dan mendirikan Indorama Ventures, sebuah produsen petrokimia besar.
Dikutip dari Okezone.com, pada 2008 Sri Prakash pindah ke London, bersama dengan kakak iparnya, yang juga miliarder, taipan baja, Lakshmi Mittal. Sementara anaknya, Amit mendirikan di perusahaan di Singapura. Amit ditugaskan untuk mengelola proyek baru dan diserahkan tanggung jawab untuk melakukan akuisisi.
Tanggung jawabnya meliputi pengembangan Indorama di kawasan Afrika. Pasalnya, perusahaan telah menginvestasikan hampir USD2 miliar, sebagian besar di Nigeria, dan menjadi investor asing terbesar di sektor petrokimia Afrika Barat untuk mengembangkan usahanya tersebut. Indorama Corporation sendiri, adalah salah satu perusahaan terkemuka di Asia holding. Dibangun pada 1975, Indorama memproduksi banyak produk industri termasuk Polyethylene, Polypropylene, Polyester, Spun Benang, Kain, Sarung tangan Medis, dan Pupuk. (adm)
Dengan kekayaan mencapai USD5,4 miliar, Forbes mencatat keluarga Lohia menjadi salah satu keluarga yang terkaya di Asia. Pria kelahiran India ini mengawali kariernya sebagai seorang pedagang tekstil. Dia dan putranya Sri Prakash Lohia, alumni Universitas Delhi 1971, pindah ke Indonesia pada 1973, dan dua tahun kemudian, mereka memulai Indorama Synthetics, produsen benang pintal. Bisnis ini, kemudian segera diversifikasi menjadi bisnis petrokimia. Memasuki usia ke-60, Mohan melihat peluang untuk mengembangkan bisnis di Indonesia bersama tiga orang anaknya tidak lagi reliable.
Baca: Daftar Alumni India di Indonesia
Oleh karena itu, anak sulungnya, Om Prakash, pindah ke India. Sementara anaknya yang termuda, Aloke, berangkat menuju Thailand, dan mendirikan Indorama Ventures, sebuah produsen petrokimia besar.
Dikutip dari Okezone.com, pada 2008 Sri Prakash pindah ke London, bersama dengan kakak iparnya, yang juga miliarder, taipan baja, Lakshmi Mittal. Sementara anaknya, Amit mendirikan di perusahaan di Singapura. Amit ditugaskan untuk mengelola proyek baru dan diserahkan tanggung jawab untuk melakukan akuisisi.
Tanggung jawabnya meliputi pengembangan Indorama di kawasan Afrika. Pasalnya, perusahaan telah menginvestasikan hampir USD2 miliar, sebagian besar di Nigeria, dan menjadi investor asing terbesar di sektor petrokimia Afrika Barat untuk mengembangkan usahanya tersebut. Indorama Corporation sendiri, adalah salah satu perusahaan terkemuka di Asia holding. Dibangun pada 1975, Indorama memproduksi banyak produk industri termasuk Polyethylene, Polypropylene, Polyester, Spun Benang, Kain, Sarung tangan Medis, dan Pupuk. (adm)
0 comments:
Post a Comment